Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut
dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board (OTB), bisa wallmount atau
1U rackmount. Dari OTB kabel serat optik
tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat multiplexer, switch
atau bridge (converter to ethernet UTP).
Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing.
Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel fiber optic seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu
tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian coated-nya ikut meleleh.
Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan selubung yang dipanaskan.
Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah sebabnya
meskipun harga kabel fiber optik
sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada
biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.
Pigtail yang disambungkan ke kabel optik bisa bermacam-macam konektornya, yang paling umum adalah konektor FC.
Dari konektor FC di OTB ini kita tinggal menggunakan patchcord yang sesuai
untuk disambungkan ke perangkat. Umumnya perangkat serat optik seperti switch atau bridge menggunakan konektor SC atau
LC. Cukup menyulitkan ketika menyebut jenis konektor yang kita kehendaki kepada
penjual, FC, SC, ST, atau LC.
Setelah kabel fiber optik terpasang di OTB dilakukan pengujian end-to-end dengan
menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). Dengan
OTDR akan didapatkan kualitas kabel, seberapa besar loss cahaya dan berapa
panjang kabel totalnya. Harga perangkat OTDR ini sangat mahal, meskipun
pengoperasiannya relatif mudah. OTDR ini digunakan pula pada saat terjadi
gangguan putusnya kabel fiber optic laut
atau terestrial antar kota, sehingga bisa ditentukan di titik mana kabel fiber optic harus diperbaiki dan
disambung kembali.
Ujung kabel serat optik berakhir di sebuah terminasi, untuk hal tersebut
dibutuhkan penyambungan kabel serat optik dengan pigtail serat optik di Optical Termination Board (OTB), bisa wallmount atau
1U rackmount. Dari OTB kabel serat optik
tinggal disambung dengan patchcord serat optik ke perangkat multiplexer, switch
atau bridge (converter to ethernet UTP).
Penyambungan kabel serat optik disebut sebagai splicing.
Splicing menggunakan alat khusus yang memadukan dua ujung kabel fiber optic seukuran rambut secara presisi, dibakar pada suhu
tertentu sehingga kaca meleleh tersambung tanpa bagian coated-nya ikut meleleh.
Setelah tersambung, bagian sambungan ditutup dengan selubung yang dipanaskan.
Alat ini mudah dioperasikan, namun sangat mahal harganya. Inilah sebabnya
meskipun harga kabel fiber optik
sudah jauh lebih murah namun alat dan biaya lainnya masih mahal, terutama pada
biaya pemasangan kabel, splicing dan terminasinya.
Pigtail yang disambungkan ke kabel optik bisa bermacam-macam konektornya, yang paling umum adalah konektor FC.
Dari konektor FC di OTB ini kita tinggal menggunakan patchcord yang sesuai
untuk disambungkan ke perangkat. Umumnya perangkat serat optik seperti switch atau bridge menggunakan konektor SC atau
LC. Cukup menyulitkan ketika menyebut jenis konektor yang kita kehendaki kepada
penjual, FC, SC, ST, atau LC.
Setelah kabel fiber optik terpasang di OTB dilakukan pengujian end-to-end dengan
menggunakan Optical Time Domain Reflectometer (OTDR). Dengan
OTDR akan didapatkan kualitas kabel, seberapa besar loss cahaya dan berapa
panjang kabel totalnya. Harga perangkat OTDR ini sangat mahal, meskipun
pengoperasiannya relatif mudah. OTDR ini digunakan pula pada saat terjadi
gangguan putusnya kabel fiber optic laut
atau terestrial antar kota, sehingga bisa ditentukan di titik mana kabel fiber optic harus diperbaiki dan
disambung kembali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar